Hagia Sophia: Sejarah dan Fakta Menarik di Baliknya
Hagia Sophia, salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO beberapa waktu lalu mengalami perubahan status dari museum menjadi masjid. Hal ini disahkan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada 7 Juli 2020.
Keputusan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang secara tiba-tiba ini kemudian menuai kontroversi di seluruh dunia. Banyak pihak yang pro, namun banyak juga yang kontra dan ingin mengkaji ulang keputusan tersebut.
Dilansir dari republika.co.id, Erdogan dalam wawancara eksklusif dengan majalah Kriter Turki menyampaikan bahwa status Hagia Sophia adalah masalah internal Turki dan meminta negara lain menghormati keputusannya.
“Reaksi dari dalam dan luar negeri tidak ada nilainya bagi kami. Tidak ada yang bisa memiliki pendapat mengenai status Hagia Sophia kecuali negara Turki,” ujar Erdogan pada Kriter, dikutip dari republika.co.id.
Lalu, bagaimana sebenarnya sejarah Hagia Sophia hingga menuai banyak kontroversi?
Dalam buku Encyclopedia of the Ottoman Empire (2009:243) disebutkan bahwa Hagia Sophia merupakan situs keagamaan yang paling diperebutkan sepanjang masa.
Hagia Sophia dibangun sebagai gereja Kristen Ortodoks pada tahun 532 hingga 537 Masehi, di bawah naungan Kaisar Bizantium Justinian. Kemudian pada tahun 1201 hingga 1204, pada Perang Salib Ke-empat, tentara Salib menaklukkan Konstantinopel dan menjadikan Hagia Sophia sebagai gereja Katolik (tahun 1204 hingga 1261).
Pada tahun 1261 Masehi, Hagia Sophia kembali menjadi gereja Kristen Ortodoks. Selanjutnya pada tahun 1453 Masehi, setelah penaklukan Utsmaniyah, Hagia Sophia diubah menjadi masjid oleh Mehmed II.
Di tahun 1934, ketika Kesultanan Utsmaniyah berganti menjadi negara republik, presiden pertama Turki Mustafa Kemal Ataturk mengubah Hagia Sophia menjadi museum.
Hagia Sophia digambarkan sebagai bangunan abadi yang menjadi saksi perubahan sejarah. Hal ini dijelaskan dalam jurnal berjudul Temporality and Memory in Architecture: Hagia Sophia (2017:60-76). Hagia Sophia memiliki desain arsitektur yang merupakan peninggalan jejak zaman dahulu, hingga sempat runtuh dan dibangun kembali. Sehingga Hagia Sophia dapat dikatakan sebagai representasi masa lalu, masa kini, bahkan masa yang akan datang.
Lebih lanjut lagi, dalam jurnal berjudul Transformasi Makna Ruang dan Tempat pada Hagia Sofia, Istanbul, Turki (2020:113-131), dijelaskan bahwa Hagia Sophia dengan segala transformasinya dapat dijadikan sebagai ruang politik, ruang agama, ruang sosial, ruang budaya hingga ruang ekonomi.
Hagia Sophia juga memiliki fakta-fakta menarik. Seperti yang dilansir dari laman resmi hagiasophia.com, beberapa fakta menarik Hagia Sophia di antaranya:
Arti kata ‘Sophia’ dalam bahasa Yunani adalah ‘Kebijaksanaan’. Sedangkan arti Hagia Sophia dalam bahasa Inggris yaitu Kuil Suci Tuhan.
Rancangan masjid Biru dan masjid Sultan Ahmed di Istanbul terinspirasi dari Hagia Sophia.
Desain Hagia Sophia dirancang oleh ahli matematika, ahli fisika dan ilmuwan.
Hagia Sophia dibangun di atas garis patahan gempa bumi, sehingga terus membutuhkan perbaikan agar bangunan Hagia Sophia dapat bertahan.
Hagia Sophia dapat terlihat dari jarak jauh karena kemegahannya;
dan fakta-fakta lainnya yang dapat dilihat pada laman resmi milik Hagia Sophia. (Mellinda)
Sumber:
Agoston, Gabor (2009) Encyclopedia of the Ottoman Empire. New York: Infobase Publishing (URL : https://www.academia.edu/36119165/Hagia_Sophia?auto=download, tanggal akses 16 Juli 2020)
Nur, Yuksel Burcin & Ozer, Yasemen Say (2017) “Temporality and Memory in Architecture: Hagia Sophia” ICONARP, Volume 5, Special Issue. (URL : https://www.researchgate.net/publication/321884853_Temporality_and_Memory_in_Architecture_Hagia_Sophia/link/5a60e42445851517c7af00b7/download, tanggal akses 16 Juli 2020)
Soekarba, Siti Rohmah (2020) “Transformasi Makna Ruang dan Tempat pada Hagia Sofia, Istanbul, Turki” MEIS, Volume 7, Nomor 1. (URL : http://meis.ui.ac.id/index.php/meis/article/view/108, tanggal akses 16 Juli 2020)
https://tirto.id/lima-fakta-seputar-hagia-sophia-museum-yang-kini-menjadi-masjid-fQRL
https://republika.co.id/berita/qdf6hm377/erdogan-kenang-sultan-mehmet-shalat-pertama-di-hagia-sophia
Komentar
Posting Komentar