Perjalanan Transportasi Umum Ibukota Sebelum PSBB Hingga Transisi New Normal
Moda Raya Terpadu (MRT) mengalami jumlah penurunan penumpang
yang signifikan akibat pandemi COVID-19. Moda angkutan umum tersebut merupakan
jenis terobosan baru dalam upaya mengurangi kemacetan ibukota. Kondisi yang
tidak jauh berbeda juga dialami KRL Commuter Line.
Dilansir dari antaranews.com
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dalam siaran tertulis melaporkan
jumlah total penumpang MRT pada kondisi normal yaitu Januari 2020 mencapai 85
ribu orang per hari. Namun, hingga 15 April 2020 hanya 5 ribu penumpang per
hari atau turun sebesar 94,11 persen.
Sementara saat Januari 2020 lalu, KRL melayani kurang lebih
859 ribu penumpang setiap harinya. Penurunan jumlah penumpang terjadi hingga 15
April 2020 dengan presentase 78,69 persen atau setara 183 ribu penumpang. Data
tersebut menunjukkan adanya penurunan mobilitas masyarakat.
Setelah sekitar 3 bulan terhambat, akhirnya Pemkot DKI
Jakarta menerapkan new normal atau
kehidupan normal baru. Transportasi umum mulai beroperasional secara normal kembali,
tetapi tetap mengikuti arahan pemerintah.
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), William Sabandar
menuturkan pihaknya menerapkan protokol kesehatan yang selama ini telah
dilaksanakan seperti pemeriksaan suhu tubuh, mewajibkan pemakaian masker bagi
penumpang, dan mengedukasi penumpang untuk selalu menjaga jarak. Rajin mencuci
tangan serta tidak berbicara baik satu arah maupun dua arah selama di dalam
kereta dan area peron stasiun, dilansir dari allrelease.id.
Para penumpang juga diimbau untuk tidak melakukan percakapan
secara langsung dengan penumpang lain ataupun secara tidak langsung melalui
telepon genggam.
MRT menyiapkan ruang isolasi khusus untuk penumpang sakit di
13 stasiun. Jika ada penumpang yang terlihat sakit atau ada indikasi COVID-19
segera diarahkan ke ruang isolasi dan dipastikan ada penanganan dari tim medis
khusus.
Untuk mendukung new
normal, PT MRT Jakarta mengenalkan kampanye #JAKARTABANGKIT kepanjangan
dari bersih, aman, nyaman, green,
kolaborasi, inovasi, dan tata kelola yang baik.
“Bersih maksudnya soal hygiene. Di transportasi publik
misalnya kereta yang dibersihkan tiga kali sehari lalu menyiapkan penyanitasi
tangan di setiap stasiun. Aman maksudnya menyiapkan tes temperatur tubuh serta
edukasi tanpa henti di stasiun dan kereta. Nyaman merupakan hal paling penting
karena memastikan pembatasan sosial. Pengguna jasa harus merasa bahwa tidak
akan terpapar virus COVID-19 bila menggunakan MRT Jakarta,” papar William di
situs resmi jakartamrt.co.id.
“Green maksudnya
adalah walaupun sekarang orang menghindari transportasi publik, kita tetap
ingin mendorong masyarakat untuk kembali ke tranportasi publik agar mengurangi
jejak karbon (carbon foot print),”
imbuhnya.
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengeluarkan kebijakan
baru akan ada penyekatan di sejumlah titik stasiun sehingga jumlah orang dapat
terkendali, menyediakan fasilitas wastafel tambahan, dan hand sanitizer. Kereta dan stasiun rutin dibersihkan dengan cairan
disinfektan. Penyemprotan dilakukan pada permukaan-permukaan yang sering
disentuh penumpang seperti vending
machine, gate tiket elektronik,
tempat duduk serta pegangan tangga.
Anne Purba, selaku Vice President Corporate Communications
PT KCI dilansir dari kompas.com menyampaikan
aturan lain demi mencegah penularan virus di antaranya balita dilarang naik
KRL, lansia dan pedagang dengan barang bawaan hanya dapat menggunakan KRL di
luar jam sibuk yaitu pukul 10.00-14.00 WIB serta sebisa mungkin menggunakan
transaksi non tunai. Petugas juga wajib menggunakan masker dan face shield.
Puncak jumlah penumpang KRL pada pagi hari terjadi ketika
pukul 06.00-09.00 WIB dan sore hari pada pukul 16.00-19.00 WIB. Penumpang
dibatasi 74 orang per gerbong. Secara keseluruhan, KCI mengoperasikan 938
perjalanan dengan jam operasional dari pukul 04.00 hingga 21.00 WIB.
Sedangkan, MRT Jakarta akan beroperasi pada 8 Juni-2 Juli 2020 pukul 05.00-21.00 WIB pada hari kerja selang 10 menit dan 5 menit pada jam sibuk (07.00-09.00 WIB dan 17.00-19.00 WIB). Pada akhir pekan dan hari libur beroperasi pukul 06.00-20.00 WIB dengan selang waktu 20 menit. Kereta khusus wanita ditiadakan. (Fatikha)
Komentar
Posting Komentar