Sampah Plastik Membludak di Kala Pandemi Covid-19

Pandemi virus corona atau yang dikenal dengan sebutan COVID-19 sudah memasuki paruh tahun kedua sejak kemunculan pertama kalinya di Wuhan, China pada bulan Desember 2019 lalu. Meluas hingga ke seluruh penjuru dunia, pandemi ini mengakibatkan banyak dampak yang sangat signifikan pada berbagai kegiatan di kehidupan sehari-hari. Seperti halnya tercipta peraturan baru yang harus dituruti oleh masyarakat Indonesia, yaitu pemberlakuan social distancing, kewajiban pemakaian masker, dll yang bertujuan untuk mencegah meluasnya penyebaran virus dan juga sebagai bentuk perlindungan diri.

Selain menyerang manusia, pandemi COVID-19 turut memberikan dampak pada keadaan lingkungan, salah satunya dengan kenaikan sampah plastik. Menurut Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Agus Haryono, data  menunjukkan adanya kenaikan sampah plastik seiring dengan meningkatnya belanja online di masa pandemi. Hal tersebut didapat setelah LIPI melakukan survei terkait dampak PSBB dan work from home terhadap sampah plastik di Jabodetabek. Survei mengatakan bahwa peningkatan belanja online melonjak dari yang hanya 1 hingga 5 kali dalam sebulan menjadi 1 hingga 10 kali. Sampah plastik yang didapat dari bungkus paket bahkan melebihi sampah plastik kemasan yang dibeli.

Salah satu penyebab terjadinya kenaikan belanja online dipicu oleh kegiatan social distancing, PSBB dan juga gerakan #stayathome yang bertujuan untuk mencegah penyebaran COVID-19 agar tidak semakin meluas di Indonesia. Masyarakat kini cenderung memilih belanja online karena kekhawatiran soal penularan COVID-19 dan juga keterbatasan akses toko.

Kemudian selain sampah plastik bekas bungkus paket, jenis sampah plastik yang baru-baru ini mencemari kehidupan biota laut, baik di Indonesia maupun negara lainnya adalah hal-hal yang berkaitan dengan COVID-19, seperti masker wajah sekali pakai, sarung tangan lateks, botol bekas hand sanitizer dan barang-barang APD lainnya yang tidak dapat di daur ulang.

Untuk itu Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Perindustrian serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerja sama dalam menangani sampah plastik tersebut. Hal ini ditandai dengan kerjasama antara NPAP (National Plastic Action Partnership) dengan pihak-pihak pengelola sampah di Indonesia, salah satunya pengelolaan sampah di pelabuhan.

Pada 3rd Steering Board Virtual Meeting NPAP yang dilaksanakan pada 4 Juni 2020, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehitanan, Kemenko Marves, Nani Hendiarti mengatakan bahwa untuk mengelola sampah di pelabuhan kita tengah mengembangkan fasilitas penerimaan limbah dan menyiapkan kapal untuk mengumpulkan sampah di pesisir pantai.

Ia juga membeberkan hasil dari kerjasama dengan NPAP dengan persentase 11,2% pengurangan sampah laut yang telah dicapai aras usaha kolektif selama Perpres 83/2018 diterapkan. Dan harapan kedepannya agar dapat menyeimbangkan antara konsep dan implemantasi di lapangan demi mengurangi sampah plastik di lautan Indonesia. 

Sumber :

https://darilaut.id/berita/sampah-plastik-di-masa-pandemi-covid-19-cemari-ekosistem-laut

https://kumparan.com/kumparansains/menuju-new-normal-corona-sampah-masker-dan-sarung-tangan-ancam-lautan-1taQqeWfDEe/full

https://www.liputan6.com/news/read/4280065/npap-beberkan-strategi-kelola-sampah-plastik-di-indonesia

https://kabar24.bisnis.com/read/20200612/15/1252087/lipi-gara-gara-covid-19-volume-sampah-plastik-di-laut-meningkat


Komentar

Postingan Populer